Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva tetap menurut Zaki Baridwan adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif permanen, yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan. Istilah permanen menunjukkan istilah sifat dimana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama (1999:271).
Aktiva tetap dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
- Aktiva Berwujud (Tangible Assets)
Yaitu aktiva-aktiva berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan normal. Jenis aktiva ini mempunyai wujud fisik yang dapat dilihat seperti tanah, bangunan, mesin, kendaraan, peralatan pabrik, kekayaan alam dan lain-lain.
- Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets)
Yaitu aktiva yang umurnya lebih dari satu tahun dan tidak mempunyai bentuk fisik. Jenis aktiva ini biasanya dalam bentuk hak-hak yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat digunakan lebih dari satu tahun, seperti hak cipta (copyright), hak paten, lisensi, merk dagang, goodwill (nama baik perusahaan), hak sewa, hak waralaba (hak franchise) dan lain-lain.
Karakteristik Aktiva tetap berwujud:
- Memiliki bentuk fisik
- Digunakan secara aktif dalam kegiatan normal perusahaan.
- Dimiliki tidak sebagai investasi dan tidak diperdagangkan
- Memiliki jangka waktu kegunaan (umur) relatif permanen (lebih dari satu tahun)
- Memberikan manfaat di masa yang akan datang.
Konsep Depresiasi Aktiva Tetap
Depresiasi atau biasa disebut dengan penyusutan, yaitu proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis.
Saldo rekening Akumulasi Depresiasi (Akumulasi penyusutan) menggambarkan jumlah depresiasi yang telah dibebankan sebagai biaya, bukan menggambarkan dana yang telah dihimpun.
Metode Depresiasi
Depresiasi aktiva tetap dicatat dan dilaporkan dengan menggunakan metode:
- Garis lurus (straight-line method)
- Saldo menurun (declining balance method)
- Jumlah angka tahun (sum of the years digits method)
- Satuan kegiatan
Faktor yang mempengaruhi depresiasi/penyusutan:
- Harga perolehan (acquisition cost)
Harga perolehan meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva, dan pengeluaran-pengeluaran lain hingga aktiva tersebut siap digunakan. Akuntansi tidak mengakui harga pasar atau harga pengganti sebagai harga perolehan untuk aktiva tetap. Aktiva tetap harus dicatat sebesar harga perolehannya.
- Nilai residu (salvage value)
Nilai residu adalah taksiran nilai tunai aktiva pada akhir masa manfaat aktiva tersebut.
- Umur ekonomis aktiva (economical life time )
Umur ekonomis aktiva atau biasa disebut dengan masa manfaat adalah jangka waktu pemakaian aktiva yang diharapkan oleh perusahaan.
Penentuan Harga Perolehan Aktiva Tetap
Contoh penerapan prinsip harga perolehan untuk aktiva tetap:
Harga perolehan tanah meliputi, harga beli tanahh, biaya balik nama, dan komisi perantara.
Jika gedung dimiliki melalui pembelian, maka harga perolehannya meliputi harga beligedung, biaya notaris, dan komisi perantara. Jika gedung diperoleh dengan cara membangun sendiri, maka harga perolehannya meliputi semua pengeluaran untuk membuat gedung, termasuk ijin mendirikan bangunan (IMB), instalasi listrik dan air.
Harga perolehan peralatan meliputi harga beli peralatan, biaya angkut dan biaya asuransi selama pengangkutan, termasuk biaya balik nama kendaraan.